MEMOIR
— by aurora ; Myoui Mina & Kim Mingyu ; a ficlet ; hurt/comfort, angst ; T —
Ia yang diingat Mina adalah seratus delapan puluh sentimeter dalam kemeja putih dan jas biru tua yang tidak dikancingkan, dengan dasi longgar dan rambut ditata ke atas dengan gel, tertawa di koridor bersama segerombol teman sambil menenteng bola basket.
Ia yang diingat Mina adalah sebuah baris berisi sembilan huruf, terbisikkan berulang kali dalam pikiran Mina hingga gadis itu kesulitan menghafal tokoh-tokoh Juchia.
Ia yang diingat Mina adalah suara berat yang selalu memvokalkan kata-kata penyemangat untuk Mina ketika gadis itu kalah di kompetisi pertamanya. Ia tidak menari ballet seperti Mina, namun presensinya di setiap latihan selalu menyalurkan tenaga untuk fisik dan mental Mina.
Ia, Kim Mingyu, sebuah kenangan tiga tahun lalu yang telah pudar, namun eksistensinya di hadapan Mina sekarang adalah nyata.
.
.
“Mingyu?”
Tatkala Mina menyebut namanya, raut terkejut Mingyu lesap dan digantikan sebuah paras riang dengan senyum terkembang. Tempo tercipta dari pertemuan alas sepatu Doc. Martens Mingyu dan lantai kayu. Sementara baki berisi tiga croissant dan dua muffin berada di genggaman Mingyu.
“Sudah lama sekali, ya,” sapa Mingyu, “terakhir kali aku melihatmu di acara kelulusan sebelum kau pergi ke London.”
Mina masih tercenung. Kim Mingyu tidak berubah banyak, kecuali untuk rambutnya yang kini ditata klimis dan dasinya yang tidak lagi dilonggarkan; ia telah tumbuh dari remaja pembuat onar menjadi pria dewasa memesona.
“Hei, kau masih suka mousse cake rupanya.” Mingyu menunjuk baki yang dibawa Mina. “Kau tidak berubah, ya, Myoui-chan,” sambungnya.
Terbangunlah sepasukan kupu-kupu di abdomen Mina yang telah lama tidur. Tanpa sadar, dua pipinya semerah rambutnya, dan sehangat kue-kue yang baru diangkat dari pemanggang. Kedua sudut bibirnya terhela membentuk kurva.
“Dan kau masih berbau seperti pohon pinus, tanpa tambahan keringat,” kata Mina.
“Bagaimana London? Kau masih menari?” tanya Mingyu, pandangannya berlarian di hamparan kue di hadapannya sementara tangannya memainkan penjepit bening hingga sebuah blueberry cheesecake tertangkap.
“Iya, aku kadang tampil di beberapa pementasan di sana dan—oh, aku mulai mencoba waltz.”
“Hebat, berarti kau selangkah lebih dekat dari mimpimu, bukan?”
Mina menderap ke kasir, diikuti Mingyu. Keduanya berpandangan di antrian yang lumayan panjang.
“Berapa lama kau akan di sini?”
Mingyu sampai pada titik ini; titik di mana ia menanyakan pertanyaan yang dibenci Mina.
“Sebenarnya aku baru sampai dua hari yang lalu untuk liburan, tapi ayah mengajak kami ke Tokyo untuk mengunjungi nenek yang sakit,” tenggorokan Mina tercekat, “dan sebenarnya aku dalam perjalanan menuju bandara.”
Mina melihatnya; seberkas kekecewaan yang tumpah dalam hitam iris Mingyu. Namun seperti Mingyu yang Mina kenal, ia berusaha menutupi semua lara yang dirasakannya melalui senyum segaris, namun tersirat dalam tawa hambar.
“Sayang sekali, padahal kupikir kita bisa jalan-jalan setelah ini,” ucap Mingyu. “Aku masih ingin mengeksplor toko buku denganmu.”
“Sayang sekali, ya,” gumam Mina, ditundukannya kepala hingga rambut merahnya jatuh menyentuh pipi.
“Tidak apa-apa, aku mengerti,” ujar Mingyu lembut, diletakkannya baki di atas meja kasir ketika gilirannya tiba. “Sini, punyamu digabungkan saja denganku.”
Mina menyerahkan bakinya pada Mingyu yang langsung cekatan menerima, kemudian ia menyadari sebuah cincin perak melingkari jari tengah Mingyu.
“Apa itu cincin tunangan?” tebak Mina langsung.
Mingyu membiarkan dua detik lesap sebelum menjawab, “Iya.”
“Dengan siapa?”
“Chou Tzuyu, adik kelasku di SMA.”
Itu memberi tahu Mina bahwa Mingyu memang tidak berubah, namun Mingyu tak lagi sama seperti dulu; ketika keduanya masih saling terikat dalam status meskipun hanya sementara.
Keduanya mengucapkan salam perpisahan dan janji akan sebuah rendezvous setelah mengeluari pintu kaca bakery. Tidak ada yang tahu bahwa baik Mingyu dan Mina sama-sama punya sebuah kalimat tertahan di ujung lidah. Hanya terdiri dari dua kata.
.
/fin.
aurora’s;
Juchia adalah kelompok anti-peperangan pada Dinasti Chou, salah satu tokohnya adalah Konfusius.
happy birthday to our sugar plum Mina-chan ❤
“ia telah tumbuh dari remaja pembuat onar menjadi pria dewasa memesona.” Pas bgt td aku nontonin predebut mingyu trus up ke performance plg baru nya svt MAMPUS ITS TRUE AF!
Weew plotnya cantik trus realis bgt astaga! Sumpah ini fav bgt deeekkkk💜💜💜💜💜
SukaSuka
aku ngeliat mingyu predebut tuh kayak “haha gamungkin jadi bias nih” TAPI LIHAT DIA MENGAMBYARKAN SAYA DI ERA MANSAE kan kesal.
iya dong kita kan #teamrealistic dalam menulis x3
heu makasih kak nita ilysm ❤
SukaSuka
ERA MANSAE MENGUBAH PANDANGANKU TERHADAP MINGYU :’) NGEZELIN.
hidup #teamrealistic 💜💜💜 yosh samasama dedek sayangg😻
SukaSuka
ini ngebaperin sangat :’v
w sampe berkaca-kaca masa :’v
yos, keep writing ❤ jangan lupa buat yang ngebaperin :'v
SukaSuka
loh masa sih sampe berkaca-kaca padahal aku ngerasa ini hampir ga dapet angst-nya xD
tq zy ❤
SukaDisukai oleh 1 orang
Syaa, ini apa?
Kenapa sukses bikin baper siih?
Tulisannya cantik bgt…
Sukaaa ❤
SukaSuka
ini fanfict lah kak xD wkwk emang itu tujuannya ((loh))
makasih kak x)
SukaDisukai oleh 1 orang
Reblogged this on four walls and commented:
asek mingyu x mina
SukaSuka
Baper, baper, hidup baper!
Jdi benern baper bca fic-in
Angst-nya dpat banget, tpi aku mlah pensrn sma dua kta yg d mksd d akhir klimat masa,
SukaSuka
ini kenapa budaya baper sangat mengakar di masyarakat nowdays :’)
HAHAHAHA selamat penasaran ya dek x))
((jahat))
SukaDisukai oleh 1 orang
maap kak nara kumengambil spotmu :’v betewe kalimat terakhirnya apaan/? ‘selamat tinggal’ kah? atau ‘aku mencintaimu’ atau malah ‘ninja berotot’/? /eh/
SukaSuka
jawablah dengan menyilang pilihan yang dianggap benar
a. ‘bayar hutangmu’
b. ‘dasar kudisan’
c. ‘tae lo’
d. ‘pusyinq palaqu’
SukaSuka
yang d berasa si mina lagi nyanyi ‘pusing pala berbi’ :’v
SukaSuka
ntar ada di allkpop twice’s mina is going to perform pusing pala berbi on immortal song ;-;
SukaDisukai oleh 1 orang
terus semua orang di korsel jadi demen dangdut indonesia :’v kan gimana gitu
SukaSuka
ya kita sebagai orang indonesia harus bangga karena dangdut telah go international xD
SukaSuka
bahkan waktu ayu tingting mau konser, UFO sampe beli tiket jurusan mars-ciledug buat nonton konsernya :’v
SukaSuka
kemaren aja para penghuni saturnus pada berbondong-bondong ke meet and greet saskia gotik
SukaDisukai oleh 1 orang
wakakakak :’v katanya pun planet pluto mau menyalahi orbit dan mendekat ke bumi demi ngelihat goyang bang jali :’v
SukaSuka
tau ga kalau separo penonton dangdut academy tuh datengnya dari jupiter katanya
SukaSuka
yang nyuruh kalo gasalah mbah zeus :’v dia ngeborong tiketnya
SukaSuka
anjir pantesan kemaren ada yang mirip hera gitu kesorot kamera
SukaSuka
jadi penonton bayaran katanya, biar bisa joget angkat jemuran/? /yang itu lho di basyhat(?) yang kayak lagi ngangkat jemuran/ /ghgh/
SukaSuka
mba juno/hera pasti lagi kesambet ya ko mau-maunya dinistakan begitu…
SukaSuka
mungkin gara-gara idolanya berubah dari justin bieber jadi ruben onsu/? :’v
SukaSuka
yaa, tega di suruh buat penasaran 😆
SukaSuka
Syaaa, ini kok bikin baper gini, siyal. Waduh, kalo aku baca rasa-rasanya lebih dalem maknanya ‘ketemu-sama-mantan’ buat Mina. Huee ga tau harus seneng ato ga soalnya kamu nyelipin TzuGyu kekeke /because i like TzuGyu/ ((maaf MinaGyu ship ;-;))
Uda ah, ga ada yang perlu di review dari tulisan secantik ini 🙂 keep writing syaaa ❤
SukaSuka
loh kok aku seneng ya udah buat vris baper xD
HAH KOK SAMA YAH AKU JUGA SUKA MINGYUxTZUYU :”)) /ganyantai/
ah ngga ini pasti masih banyak flaw-nya huhu yang cantik mah tulisanmu vris ;-;
thank you dear, keep writing too ❤
SukaSuka
Kak, dua kata yang tertahan di ujung lidah itu apa? kasih tau dong akunya.
SukaSuka
aHAHAHA sebetulnya aku mau main tebak-tebakan aja kayak endingnya Eleanor and Park; di mana Eleanor ngasih surat ke Park yang isinya cuma tiga kata terus langsung end :3
Jadi ya, dua kata itu sebetulnya ‘Maafkan aku’ ((jadi semua pilihan yang aku sebutin di atas itu ngaco ya))
Kenapa mereka minta maaf? Ehehehe coba tebak lagi x33
SukaDisukai oleh 1 orang
Yailah, pake acara tebak-tebakan lagi. Dan akunya disuruh nebak lagi? Wah, bisa kaco nih tataan otak lemotku.
SukaSuka
itsokay tebak-tebakan buat ngelatih otak kok AHAHAHAHA xD
SukaDisukai oleh 1 orang
Kali aja Mina minta maaf gegara mau pergi dan Mingyu minta maaf karena udah tunangan *lha?*. Ngaco dan jawabanku. Kok serasa riddle, ya?
SukaSuka
……..kok bener……..
aku ngga jago buat riddle sih tapi iya ya ini kayak semacam riddle and the riddle’s solved by you xD
SukaDisukai oleh 1 orang
Yeee bener!!! Kasih 2 juta, kek. Abisnya teleponku gak pernah nyampe ke mereka.
Coba aja bikin riddle, kali aja sukses
SukaSuka
ya gusti aing dua puluh ribu aja sayang banget apalagi dua juta :(( wes nanti nyoba aaah xD
SukaDisukai oleh 1 orang
dua ribu ae lah kalo bener-bener gak sanggup. Silakan dicuba~
SukaSuka
BAPER AKU BAPERRRR
SukaSuka
BAYAR DONG
SukaDisukai oleh 1 orang
MASA DISURUH BAYAR: ((
SukaSuka
ZAMAN SEKARANG MAH YANG GRATIS CUMA NAPAS DOANG ATUH
SukaDisukai oleh 1 orang
YAWLA KAKAK:'((
SukaSuka
anjir aing berasa preman malakin bocah huhu 😦
SukaDisukai oleh 1 orang
emang kakak kayak preman : (
SukaSuka
ah aku kan ayu dan manis kayak mina eonnie 😦
SukaSuka
kata siapa? jadi syedih daku /g
SukaSuka
Mansae Mansae Mansae yeah!
Mingyu mah gitu sukanya bikin baper, ujung-ujungnya bikin patah hati deh.
Eh ada author-nim, sumimasen saya reader baru ^^ yang kebetulan nyari-nyari ff Mina Twice, dan abrakadabra baru nemu sekarang -___-
oh ya selamat buat author-nim, ff-nya sukses bikin baper saya
nice fanfic!
SukaSuka
Ampun kenapa diwaktu pertemuan terbatas bukannya ngomong to the point malah sibuk nanya hal lain 😆 *mode gemes* ampun daripada baper aku lebih ke arah gregetan sama mereka
Btw Mingyu engkau kok cucok ya sama siapa aja 😆
SukaSuka